I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalimantan merupakan lahan surga lahan basah, banyak lahan basah terdapat dikawasan Kalimantan khususnya di Kalimantan Selatan. Banyak kabupaten-lebih lanjut kawasan lahan basah tersebut dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat misal saja pemanfaatan tumbuhan enceng gondok dan purun untuk dibuat kerajinan. Lahan basah tersebut pun kaya akan flora dan fauna yang unik misal saja kawasan rawa di Kalimantan Selatan terdapat kerbau rawa yang hanya hidup di daerah rawa. Fauna dan flora menunjukan kemungkinan adanya berbagai hubungan antara organisme yang tinggal di sana dengan lingkungannya.
Pengenalan Lingkungan Lahan Basah (PLLB) sebab tempat tersebut dapat mewakili lahan basah yang ada di Kalimantan Selatan dan tempat tersebut memiliki potensi yang menarik serta dapat digunakan untuk menilai peran masyarakat yang hidup disana. Nagara merupakan kota kecamatan di Kabupaten HSS yang mana hampir seluruh wilayah Nagara tertutup oleh rawa. Rawa tersebut merupakan rawa pasang surut dimana yang luasnya 2/3 dari luas Kalimantan Selatan. Rawa Bangkau tersebut merupakan cekungan Sungai Barito yang berfungsi sebagai penghamabt banjir dari luapan sungai-sungai dari kawasan daerah tangkapan air Meratus yang menuju muara sungai Barito.
Loksado merupakan sebuah desa yang terletak di dataran tinggi dan di salah satu sudut rangkaian Pegunungan Meratus, wilayahnya hampir seluruhnya tertutup oleh hutan-hutan kecil. Loksado merupakan salah satu daerah terpenting yang ada di Kalimantan Selatan sebab kawasan ini adalah daerah tangkapan air dan juga di wilayah ini hutan masih dapat dipertahankan dari tangan jahil manusia yang merusak hutan. Tidak hanya hutan wilayah ini juga dialiri sungai-sungai kecil yang berbatu yang mana airnya jernih, air sungai tersebut juga biasa dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, perikanan serta kebutuhan domestik lainnya.
Nagara merupakan salah satu daerah yang terdapat di Kecamatan Daha, Kandangan Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan. Sebuah wilayah yang hampir seluruhnya tertutup oleh air. Rawa di Nagara merupakan salah satu sudut di cekungan Barito. Di rawa inilah hamper semua sunagai yang berhulu di Meratus mengalir ke sebelah barat bertemu dalam satu kawasan yang luasnya hamper mencapai satu juta hektar.
Namun demikian fauna dan flora di kawasan ini menunjukan berbagai kemungkinan adanya berbagai hubungan antara organisme di sana dengan lingkungannya. Selain itu kawasan ini juga menjadi wahana bagi kehidupan manusia. Masyarakat hidup dari bertani, berkebun, mencari ikan di sungai dan lain-lain. Sehingga mereka dapat berperan dalam berbagai kegiatan. Banyak sekali indicator yang dapat digunakan untuk menilai peran masyarakat yang hidup di kawsan tangkapan air ini.
Fakta yang ditemukan di lapangan membuktikan bahwa kawasan rawa ini telah menjadi habitat yang sangat penting dalam menunjang kehidupan berbagai organism. Oleh sebab itu upaya pengelolaan kawasan ini perlu direncanakan dengan seksama. Untuk hal itu diperlukan kajian tentang sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan energy terbarukan sehingga dapat menetukan kelestariannya.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Data Hasil Observasi
2.1.1 Kecamatan Nagara
A. Catatan singkat tentang rona alam kawasan Danau Bangkau (dalam 1000 m2)
No | Luasan | Satuan (m) | ||
Stasiun I | Stasiun II | Stasiun III | ||
1 | Air | keruh, tawar | keruh, tawar | |
2 | Tumbuhan | enceng gondok | enceng gondok, purun | |
3 | Hutan | - | - | |
4 | Daratan | - | - | |
5 | Rerumputan | ada dibeberapa tempat | sangat banyak | |
6 | Rumah penduduk | Banyak dibantaran sungai | - | |
7 | Keramba | Banyak | Sedikit | |
8 | Water closed(jamban) | Banyak, hampir tiap rumah memilki | Sedikit | |
9 | Hewan ternak | - | kerbau rawa, itik | |
10 | | | | |
Keterangan : - stasiun I : Daerah bantaran Sungai Nagara
-stasiun II : Rawa Bangkau
B. Catatan Kuntitatif kebutuhan dasar untuk hidup masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut
No | Jenis Kebutuhan | Satuan (unit) | ||
Stasiun I | Stasiun II | Stasiun III | ||
1 | Air | 1 drum perhari | 1 drum perhari | |
2 | Energi | kayu galam | kayu bakar | |
3 | Minyak tanah | 2 liter perhari | 7 liter perhari | |
4 | Gula | 1 kg perhari | ½ kg perhari | |
5 | Ikan | 1 kg perhari | ½ kg perhari | |
6 | Telur | 4 biji perminggu | 7 biji perminggu | |
7 | Minyak goring | 1/4 liter perhari | 1 liter perminggu | |
8 | Beras | 1 liter perhari | 1 liter perhari | |
9 | Pisang | 100 biji perhari | - | |
10 | Singkong | 1 kg perhari | | |
Keterangan : - stasiun I : Pedagang gorengan
- stasiun II : Ibu rumah tangga
C. Catatan kuantitatif aktivitas kehidupan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut
No | Jenis Kebutuhan | Satuan (unit) | ||
Stasiun I | Stasiun II | Stasiun III | ||
1 | Bekerja | ½ hari (09.00-17.00) | 1 hari penuh | |
2 | Beristirahat | Malam hari | Malam hari | |
3 | Rekreasi | - | - | |
4 | Sosialisasi | - | 1 minggu sekali | |
5 | Belajar | Tidak tentu | Tidak tentu | |
6 | Hiburan | Nonton tv | Nonton tv | |
Keterangan : - stasiun I : Tukang Ojek
- stasiun II : Petani
2.1.2 Desa Loksado
A. Catatan singkat tentang rona alam kawasan Subdas Amandit (dalam 1000 m2)
No | Luasan | Satuan (m) | ||
Stasiun I | Stasiun II | Stasiun III | ||
1 | Air | Jernih, tawar | Jernih, tawar | |
2 | Tumbuhan | Paku-pakuan, bambu | Paku-pakuan, bambu | |
3 | Hutan | Hujan tropis | Hujan tropis | |
4 | Daratan | | | |
5 | Rerumputan | Tanaman perdu | Tanaman perdu | |
6 | Rumah penduduk | Rumah panggung | Rumah panggung | |
Keterangan : - stasiun I : Desa Loksado
- stasiun II : Desa Loklahung
B. Catatan Kuantitatif kebutuhan dasar untuk hidup masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut
No | Jenis Kebutuhan | Satuan (unit) | ||
Stasiun I | Stasiun II | Stasiun III | ||
1 | Air | 2 drum perhari | 2 drum perhari | |
2 | Energi | Bensin 1liter perhari | Bensin 1 liter perhari | |
3 | Minyak tanah | 1liter perduahari | - | |
4 | Gula | 1kg perminggu | 1kg perminggu | |
5 | Ikan | ¼ kg perhari | ¼ kg perhari | |
6 | Telur | 7biji perminggu | 4biji perminggu | |
7 | LPJ | 1tabung perduabulan | - | |
8 | Kayu Bakar | - | 20 potong perhari | |
Keterangan : - stasiun I : Pimpinan PLN ranting Loksado
-stasiun II : Penambang Pasir tradisional
C. Catatan kuantitatif aktivitas kehidupan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut
No | Jenis Kebutuhan | Satuan (unit) | ||
Stasiun I | Stasiun II | Stasiun III | ||
1 | Bekerja | 08.00-16.00 | 10.00-16.00 | |
2 | Beristirahat | Malam hari | Malam hari | |
3 | Rekreasi | 1 bulan sekali | - | |
4 | Sosialisasi | 1minggu sekali | 1minggu sekali | |
5 | Belajar | - | - | |
6 | Hiburan | Nonton tv | Nonton tv | |
7 | Belanja | 2kali seminggu | 2kali seminggu | |
Keterangan : - stasiun I : Pimpinan PLN ranting Loksado
-stasiun II : Penambang Pasir tradisional
2.2 Pembahasan
A. Kecamatan Nagara
Masyarakat Nagara merupakan masyarakat yang hidup di kawasan rawa dengan menggantungkan hidup dari mencari ikan dan bertani. Salah satu desa di Kecamatan Nagara merupakan sentra penghasil ikan asin. Kehidupan masyarakat Nagara erat kaitannya dengan kondisi alam yang ada di Nagara. Kondisi alam di Nagara lebih dari 1/2nya ditutupi oleh rawa sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan Nagara kebanyakan mengandalkan pertanian, menangkap ikan, peternakan, dan berdagang.
Di daerah Nagara tepatnya di Kecamatan Daha utara terdapat tanaman kelapa sawit yang coba ditanaman di atas gundukan tanah. Menurut artikel yang kami baca daerah tersebut akan dibuka perkebunan kelapa sawit oleh PT.SAM di kecamatan itu.Namun hal tersebut ditolak oleh warga, warga beralasan bahwa areal tersebut masih produktif untuk perkebunan palawija.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Nagara adalah kawasan yang terdiri atas rawa yang merupakn cekungan sungai barito.
2) Masyarakat Nagara mengandalkan mata pencarian yakni bertani, mencari ikan, beternak dan berdagang.
0 komentar:
Posting Komentar